Bulan
ramadhan menjadi bulan yang kedatangannya sering dirindukan oleh umat islam di
seluruh dunia. Bukan hanya umat islam yang menanti, bahkan seluruh umat manusia
menanti kedatangan bulan ramadhan. Dinantinya kedatangan bulan ramadhan bukan
tanpa alasan, karena bulan ramadhan merupakan bulan penuh berkah bagi setiap umat
manusia. Berkah yang telah dijanjikan Allah swt bagi orang-orang yang berpuasa
dan menunaikan ibadah serta kebaikan di bulan ramadhan, sebagaimana firman-Nya
dalam Q.S Al-Baqarah ayat 183-185.
Begitu banyak keberkahan yang Allah swt janjikan, salah satunya Allah swt menjanjikan di bulan ramadhan setiap amalan kebaikan dan ibadah yang kita lakukan dilipatgandakan pahalanya. Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Telah datang kepada kalian Ramadhan bulan penuh berkah, Allah Azza wa Jalla telah mewajibkan atas kalian untuk berpuasa padanya, karena di dalamnya dibukakan pintu-pintu langit, ditutup pintu-pintu neraka, dibelenggu pemimpin setan, dan di dalamnya Allah memiliki 1 malam yang lebih baik dari seribu bulan”.
Di bulan ramadhan, amalan ibadah wajib pahalanya dilipatgandakan berkali-kali lipat, sedangkan amalan ibadah sunnah pahalanya menjadi pahala ibadah wajib, sungguh ramadhan merupakan bulan penuh berkah untuk beribadah bagi yang menyadarinya. Semangat
beribadah dengan penuh kejernihan, keikhlasan, dan kesucian jiwa menjadi faktor yang amat
penting untuk selalu dihisab dan diperhitungkan. Betapa tidak, sulit
membayangkan begitu banyak peristiwa monumental yang terjadi di dalam bulan ramadhan yang dapat dijadikan ladang pengumpul pahala dan penghapus dosa. Karena itu, jangan sampai kesucian di bulan ini ternodai oleh
"nafsu" duniawai yang fana. Sudah saatnya di bulan ramadhan umat manusia harus meluruskan niat dan menata ibadah sebagai bekal untuk menghadap
sang pencipta.
Rasulullah SAW bersabda, "Ramadhan adalah bulan
sabar, dan sabar balasannya adalah surga. Ramadhan adalah bulan pertolongan dan
Ramadhan adalah bulan di mana kaum muslimin ditambahkan rezekinya, (HR Ibn
Huzaimah). Melalui hadis ini seolah Rasulullah memprediksi bahwa kaum muslim
akan mengalami suatu pertumbuhan ekonomi dalam setiap bulan Ramadhan melebihi
rata-rata bulan lainnya.
Melihat kenyataan yang ada, memang benar adanya apa yang diprediksikan Rasulullah saw dalam hadisnya diatas, dimana pada bulan ramadhan dari sisi pendapatan setiap karyawan di Indonesia baik muslim maupun non-muslim, swasta maupun pemerintah pasti akan bertambah menjadi 200 persen lebih banyak dari pendapatan bulan-bulan biasa. Pertambahan pendapatan 100 persen ini dimungkinkan dengan adanya tunjangan hari raya (THR) yang sudah menjadi kewajiban perusahaan dan instansi serta hak karyawan. Berbagai bonus pun seringkali diberikan pada bulan penuh berkah ini.
Dari segi ekonomi, peluang bisnis di bulan puasa sangat
besar dan tumbuh dua kali lipat dari bulan lainnya. Berbagai bentuk usaha dan
bisnis musiman di bulan ramadhan berpotensi jadi peluang untuk dapat meraup
rezeki. Bukan hanya untuk umat muslim, umat non-muslim lainnya pun turut
merasakan berkah Ramadhan ini. Adapun berbagai macam usaha yang menjadi berkah
bagi masyarakat di bulan puasa antara lain, penjual kue kering musiman, penjual
minuman dan makanan berbuka puasa, penjual sarung dan perlengkapan shalat, dan
masih banyak peluang usaha lainnya yang kerap kali di banjiri keuntungan di
bulan ramadhan. Banyak yang menjalankan bisnis di bulan ramadhan murni untuk
mencari keuntungan di balik momen idul fitri atau hanya mencari kesibukan sambil
mengais rejeki selama bulan ramadhan.
Berbanding terbalik dengan berkah ramadhan, harga barang-barang kebutuhan pokok terkadang menjelang bulan ramadhan, maupun saat ramadhan biasanya malah mengalami kenaikan seiring dengan permintaan pasar yang juga meningkat, contohnya saja harga cabai yang naik tajam mencapai Rp 54 ribu/kg atau naik 100 persen, begitu juga harga bawang merah yang mencapai Rp 58 ribu/kg atau naik 80 persen. Kenaikan harga yanh signifikan seringkali menyulitkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan di bulan ramadhan. Kenaikan harga barang kebutuhan pokok seakan mencoreng keberkahan dari bulan ramadhan. (sumber referensi : http://ekonomi.teraspos.com/read/2013/07/07/54400/jelang-ramadhan-harga-bahan-pokok-naik)
Meskipun berpuasa adalah ritual keagamaan, namun implementasinya berefek sangat fenomenal, baik dari sisi psikologis, kultural, ekonomi, perilaku masyarakat dan aspek lainnya. Kehadiran bulan ramadhan telah menciptakan dampak yang berlipatganda dibandingkan bulan lainnya setiap tahunnya. Sudah seharusnya kita mengisi kedatangan ramadhan dengan persiapan yang dan mengisinya dengan ibadah yang baik agar ramadhan benar-benar terasa sebagai bulan penuh ibadah, bulan penuh berkah.
Meskipun berpuasa adalah ritual keagamaan, namun implementasinya berefek sangat fenomenal, baik dari sisi psikologis, kultural, ekonomi, perilaku masyarakat dan aspek lainnya. Kehadiran bulan ramadhan telah menciptakan dampak yang berlipatganda dibandingkan bulan lainnya setiap tahunnya. Sudah seharusnya kita mengisi kedatangan ramadhan dengan persiapan yang dan mengisinya dengan ibadah yang baik agar ramadhan benar-benar terasa sebagai bulan penuh ibadah, bulan penuh berkah.