Powered By Blogger

Kamis, 18 November 2010

Kenali Manfaat dan Bahaya Cokelat Bagi Kesehatan / Recognize the Benefits and Dangers of Chocolate for Health


Cokelat adalah sebutan untuk makanan yang diolah dari biji kakao.Cokelat umumnya diberikan sebagai hadiah atau bingkisan di hari raya. Dengan bentuk, corak, dan rasa yang unik, cokelat sering digunakan sebagai ungkapan terima kasih, simpati, atau perhatian. Bahkan sebagai pernyataan cinta. Cokelat juga telah menjadi salah satu rasa yang paling populer Indonesia dan di dunia. Selain sebagai cokelat batangan yang paling umum dikonsumsi, cokelat juga menjadi bahan minuman hangat dan dingin.

Para ahli patologi menemukan banyak manfaat yang bisa diambil dari cokelat. Cokelat terbuat dari biji kakao yang kaya akan senyawa bernama flavonoid yang juga terdapat pada daun teh. Sampai saat ini, lebih dari 4000 macam flavonoid yang telah diidentifikasikan. Tumbuh-tumbuhan mensintesis senyawa yang dapat larut dalam air ini dari asam amino phenylalanine dan asetat. Flavonoid berperan sebagai antioksidan, menetralkan efek-efek buruk dari radikal bebas yang dapat menghancurkan sel-sel dan jaringan-jaringan tubuh. Satu setengah ons batang cokelat hitam memiliki sekira 800 miligram antioksidan, setara dengan secangkir teh hitam. Temuan baru menunjukkan bahwa flavonoid dan senyawa-senyawa tersebut penting bagi kesehatan. Selain flavonoid, cokelat mengandung theobromine, senyawa alkaloid bersifat stimultan ringan yang dapat menstimulasi sel saraf sehingga menimbulkan perasaan bersemangat dan segar. Selain sebagai stimultan, theobromine dipercaya memiliki mood elevating effects. Senyawa ini mendorong tubuh mengeluarkan senyawa lain yang dapat menimbulkan perasaan nyaman dan secara ringan mengurangi stres. Banyak orang, terutama wanita, mengonsumsi cokelat untuk tujuan ini. Setelah mengonsumsi cukup banyak cokelat, mereka akan merasa lebih tenang .

Sebuah laporan di JAMA 2007;298:49-60, menyatakan bahwa konsumsi coklat secara rutin dapat menurunkan tekanan darah buat mereka yang memiliki tekanan darah tinggi. Tapi jangan salah…. Coklat yang dimaksud adalah dark chocolate, bukanmilk chocolate atau white chocolate. Dalam penelitian ini, Taubert dan timnya menggunakan subyek penelitian 6 pria dan 7 wanita dengan kisaran usia 55-64 tahun. Semuanya didiagnosa dengan hipertensi ringan, dengan tekanan darah sistolik rata-rata 153, dan diastolik 84. Setiap hari selama 2 minggu, mereka makan 100 gram coklat, dan diminta menyeimbangkan kalori mencapai 480 kalori dengan tidak memakan makanan lain yang mengandung nutiren atau kalori yang sama. Separuh pasien menggunakan dark chocolate, dan separuhnya lagi mengkonsumsi dark chocolate. Mereka yang mengkonsumsi dark chocolate mengalami penurunan tekanan darah sampai 5mmHg sistolik dan 2 mmHg diastolik. Sedangkan mereka yang makanwhite chocolate tidak mengalami penurunan tekanan darah.

Dark chocolate — bukan white atau milk chocolate , atau dark chocolate dimakan bersama susu —– merupakan antioksidan yang poten. Demikian dilaporkan oleh Mauro Serafini di Jurnal Nature 424, 1013 (28 August 2003). Antioksidan adalah senyawa yang akan menangkap radikal bebas, suatu molekul perusak yang banyak terlibat dalam berbagai gangguan tubuh. Di dalam dark chocolate terdapat beberapa flavonoids, terutama adalahepicathecin, yang memiliki efek antioksidan dan antitrombotik (anti penggumpalan darah). Dalam penelitiannya, Serafini dan timnya menggunakan subyek penelitian 7 wanita sehat dan 5 pria sehat dengan kisaran usia 25-35. Pada hari-hari yang berbeda yang sudah ditentukan, mereka diminta mengkonsumsi 100 gram dark chocolate, 100 gram dark chocolate dengan segelas susu, dan 200 gram milk chocolate. Satu jam kemudian dari masing-masing konsumsi cokelat, sampel darah mereka dan diukur kadar epicathecin di dalam darahnya.
Ternyata konsumsi dark chocolate menghasilkan kadar antioksidan tertinggi dalam darah, diikuti dengan dark chocolate + susu, dan yang terendah adalahmilk chocolate. Yang menarik, ternyata nampaknya susu mengganggu penyerapan antioksidan dalam tubuh. Dan adanya susu juga akan mengurangi potensi manfaat cokelat bagi kesehatan, dalam hal ini khususnya untuk gangguan kardiovaskuler.

Berikut beberapa jenis cokelat dan manfaatnya: 

 Couverture
Couverture adalah jenis cokelat terbaik. Cokelat ini murni dengan persentase lemak kakaonya yang tinggi, sehingga menghasilkan flavor yang sangat baik. Biasanya digunakan untuk pembuatan produk cokelat buatan tangan. Sebelum digunakan, cokelat jenis ini melalui proses temper (dilelehkan) terlebih dahulu.

Cokelat tawar 
Cokelat jenis ini baik digunakan untuk kue, cake, dan aneka makanan ringan lainnya. Persentase massa kakao bervariasi, antara 30-70 persen. Semakin tinggi konsentrasi massa kakao, semakin baik flavor-nya. 

Cokelat susu 
Jenis cokelat yang satu ini merupakan campuran gula, kakao, cokelat cair, susu, dan vanila. Cokelat jenis ini paling banyak dikonsumsi. Massa kakaonya cukup rendah, hanya 20 persen dan rasanya lebih manis dibandingkan cokelat tawar. Cokelat satu ini pasti disukai anak-anak karena bisa langsung disantap dengan rasa yang manis. Kandungan susunya membuat rasa menjadi lebih lembut. Jika Anda hendak membuat kue, cokelat jenis ini bukanlah pilihan yang baik. Selain kandungan cokelatnya relatif sedikit, cokelat ini mudah hangus bila dilelehkan.

Cokelat putih
Cokelat yang umumnya berwarna putih ini tidak mengandung massa kakao yang tinggi. Selain dikonsumsi langsung, cokelat putih kerap digunakan untuk dekorasi. Cokelat ini terbuat dari lemak cokelat, gula, dan vanili yang tidak mengandung cokelat padat. Karena mudah hangus, ada baiknya dimasak secara hati-hati. 

Kakao
Produk cokelat satu ini terbuat dari massa kakao setelah lemak kakaonya dipisahkan. Produk ini sangat mudah diolah dan ekonomis. Bisa didapati di warung-warung sekitar tempat tinggal Anda . 

Cokelat cair
Cokelat cair merupakan produk minuman yang mengandung massa kakao dan mengandung kadar gula tinggi. Kadar gulanya, disebut-sebut sebagai biang keladi meningkatnya berat badan



Bahaya Coklat
Riset dan penelitian banyak yang membuktikan bahwa coklat memiliki khasiat untuk kesehatan. Zat bio-aktifnya berupa anti oksidan memang diyakini bermanfaat dari sisi medis, dan secara psikologis mengkonsumsi coklat pun dapat menimbulkan rasa nyaman. Meskipun begitu jangan sampai terperdaya dengan khasiat dari makanan manis nan lezat ini. Ada baiknya mempertimbangkan lagi atau pun lebih bijaksana memilih produk coklat, karena bukan mustahil Anda justru akan mendapat kerugiannya ketimbang manfaat yang diharapkan dari makanan ini. Coklat sebagai kudapan muncul setelah sebuah jurnal kesehatan ternama dalam edisi terbarunya menyatakan bahwa khasiat coklat kini sudah banyak “disalahgunakan”. Untuk itu perlu dipertimbangkan lagi.

Pada jurnal Lancet yang melaporkan bahwa banyak produsen coklat kini justru menghilangkan kandungan flavanols karena rasanya yang pahit. Walhasil, banyak produk coklat yang beredar di pasaran saat ini hanya didominasi lemak dan gula saja. Padahal kedua zat ini justru merupakan musuh bagi jantung dan pembuluh darah.

Banyak riset yang menyatakan bahwa mengkonsumsi coklat dapat mengurangi risiko penyakit jantung, menurunkan tekanan darah dan menghilangkan capek. Tetapi menurut artikel yang ditulis dalam jurnal Lancet, coklat justru bisa memperdaya. Ketika perusahaan coklat membuat gula-gula, bahan coklat alami padat yang membuat warna menjadi lebih hitam serta flavanols yang rasanya pahit, justru dihilangkan. Oleh karena itulah, coklat yang terlihat hitam pun bisa jadi tidak mengandung flavanol. Konsumen juga selalu dibuat buta dengan kandungan flavanol dalam coklat sebab produsen jarang memberi keterangan mengenai informasi ini dalam produknya,” tulis Lancet. Jurnal tersebut juga menekankan bahwa meskipun flavanols terkandung dalam sebuah produk coklat, para pecinta coklat harus tetap mewaspadai zat atau kandungan lainnya. “Setan dalam coklat hitam adalah lemak, gula dan juga kalori yang terkandung di dalamnya. Untuk mendapatkan khasiatnya buat kesehatan, untuk yang suka makan coklat hitam dalam jumlah sedang harus menyeimbangkannya dengan mengurangi asupan makanan lainnya. Ini pekerjaan yang tak mudah bahkan untuk yang rajin menjaga asupan kalori sekalipun,” ungkap Lancet.

Pada penderita alergi dan intoleransi makanan coklat adalah menjadi musuh utama. Penderita alergi makanan karena coklat biasanya dengan gejala sering sakit perut, kulit sensitif, jerawat, sakilt kepala, migrain, asma, batuk berkepanjangan, sulit BAB (konstipasi), dan gangguan konsentrasi harus hati-hati dalam mengkonsumsi coklat. Demikian pula pada gangguan perilaku seperti Autism dan ADHD dan gangguan belajar sebaiknya cokelat harus menjadi perhatian utama untuk dihindari. Mungkin saja pada dark Chocolate beberapa penderita alergi atau intoleransi dapat menerima, tetapi bentuk cokelat lainnya seringkali menimbulkan keluhan berkepanjangan. hal ini terjadi karena dalam pengolahan coklat juga disertai berbagai zat dan bahan tambahan lainnya untuk membuat rasa pahitnya. Kadangkala justru zat tambahan inilah yang mengakibatkan reaksi alergi atau intoleransi pada penderita alergi.





IN ENGLISH

Chocolate is the name for food that is processed from the seeds kakao.Cokelat generally given as a gift or gifts at holidays. With the shape, style, and unique flavors, chocolate is often used as an expression of thanks, sympathy, or attention. Even as a declaration of love. Chocolate also has been one of the most popular flavor of Indonesia and the world. In addition to chocolate bars as the most commonly eaten, chocolate is also the subject of hot and cold drinks.


The pathologist found the many benefits that can be taken from the chocolate. Chocolate is made from cocoa beans which are rich in compounds called flavonoids that are also found in tea leaves. To date, more than 4,000 kinds of flavonoids that have been identified. Plants synthesize a compound that can dissolve in this water from the amino acid phenylalanine and acetate. Flavonoids act as antioxidants, neutralizing the adverse effects of free radicals that can destroy cells and tissues. One half-ounce dark chocolate bar has approximately 800 milligrams of antioxidants, equivalent to a cup of black tea. The new findings show that flavonoids and compounds important for health. In addition to flavonoids, chocolate contains theobromine, an alkaloid compound is stimultan light that can stimulate nerve cells, giving rise to a feeling vibrant and fresh. Apart from being stimultan, theobromine is believed to have mood elevating effects. These compounds encourage the body to release another compound that can cause a mild feeling of comfort and reduce stress. Many people, especially women, eat chocolate for this purpose. After eating quite a lot of chocolate, they will feel more calm.


A report in JAMA 2007; 298:49-60, stating that regular consumption of chocolate can lower blood pressure for those who have high blood pressure. But make no mistake .... Chocolate is meant is dark chocolate, chocolate or white chocolate bukanmilk. In this study, Taubert and his colleagues used research subjects 6 men and 7 women with age range 55-64 years. Everything was diagnosed with mild hypertension, with systolic blood pressure an average of 153, and diastolic 84. Every day for 2 weeks, they ate 100 grams of chocolate, and balancing the calories required to reach 480 calories by not eating other foods that contain the same nutiren or calories. Half of the patients using dark chocolate, and the other half consumed dark chocolate. Those who ate dark chocolate experienced a decrease in blood pressure until 5mmHg systolic and 2 mmHg diastolic. While those who makanwhite chocolate did not experience a decrease in blood pressure.


Dark chocolate - not white or milk chocolate or dark chocolate eaten with milk - is a potent antioxidant. Reported by Mauro Serafini in the Journal Nature 424, 1013 (28 August 2003). Antioxidants are compounds that will capture free radicals, destructive molecules that a lot involved in various disorders of the body. In the dark chocolate there are some flavonoids, especially adalahepicathecin, which have antioxidant effects and antithrombotic (anti clotting of blood). In his research, Serafini and his team used healthy subjects 7 women and 5 healthy men with age range 25-35. On different days that have been determined, they were asked to consume 100 grams of dark chocolate, 100 grams of dark chocolate with a glass of milk, and 200 grams of milk chocolate. An hour later from each of chocolate consumption, their blood samples and measured epicathecin levels in the blood.
It turned out that dark chocolate consumption to produce the highest levels of antioxidants in the blood, followed by dark chocolate milk, and the lowest adalahmilk chocolate. Interestingly, it seems milk interfere with the absorption of antioxidants in the body. And the milk will also reduce the potential health benefits of chocolate, in this case in particular for cardiovascular disorders.


Here are some types of chocolate and its benefits:



 
CouvertureCouverture chocolate is the best kind. This pure chocolate with high cocoa fat percentage, resulting in a very good flavor. Usually used for the manufacture of handmade chocolate products. Before use, this type of chocolate tempering process (melted) first.


Fresh Chocolate
This type of chocolate either used for cookies, cakes, and various other snacks. The percentage of cocoa mass varies between 30-70 percent. The higher concentration of cocoa mass, the better its flavor.


Chocolate milk
Type of brown this one is a mixture of sugar, cocoa, melted chocolate, milk, and vanilla. Chocolate is the most widely consumed species. Cocoa mass is quite low, only 20 percent and taste sweeter than plain chocolate. Chocolate is definitely a favorite of children because it can be directly eaten with a sweet taste. The content of the milk makes a more delicate flavor. If you want to make a cake, chocolate type is not a good choice. Apart from relatively small content of chocolate, chocolate is easily burned when melted.


White chocolate
Mostly white chocolate contains no cocoa mass is high. In addition to direct consumption, white chocolate is often used for decoration. Chocolate is made from brown fat, sugar, and vanilla that contains no chocolate solids. Because easily scorched, it's good to be cooked carefully.


Cocoa
This one is chocolate products made from cocoa mass after their cocoa fat is separated. This product is very easy and economical processing. Can be found in shops around where you live.


Brown liquid
Liquid chocolate is a beverage product containing cocoa mass and contain a high sugar content. Plasma glucose, touted as the ringleader of increased body weight






Dangers of Chocolate
Research and research of many that prove that chocolate has health benefits. Bio-active substances in the form of anti-oxidants are believed to be beneficial in terms of medical, psychological and eating chocolate can cause a sense of comfort. Even so do not be deluded by the efficacy of these delicious sweets nan. It is better to consider longer or even be wise to choose chocolate products, because it is not impossible you will only get the losses rather than the expected benefits from these foods. Chocolate as a snack came after a leading medical journal in the latest edition states that the efficacy of chocolate now many "abused". For that to be considered again.


In the journal Lancet reported that many chocolate manufacturers are now actually removes the content of flavanols that it tastes bitter. As a result, many chocolate products on the market currently dominated by just fat and sugar. Though both of these substances is precisely the enemy for the heart and blood vessels.


Many studies have found that eating chocolate can reduce the risk of heart disease, lowering blood pressure and relieve fatigue. But according to an article written in the journal Lancet, chocolate can actually deceptive. When companies make sugar-brown sugar, natural brown solid materials which make the colors become more black and flavanols that tastes bitter, it was removed. Hence, the visible black-brown can be contain no flavanols. Consumers will always be blind to the flavanol content of chocolate because manufacturers rarely provide information concerning this information in their products, "wrote the Lancet. The Journal also pointed out that although flavanols contained in a product chocolate, chocolate lovers must remain alert to substances or other content. "The devil in dark chocolate is the fat, sugar and calories contained in it. To get the properties for health, for which love to eat dark chocolate in moderation should balance it by reducing the intake of other foods. This job is not easy even for a diligent keeping your calorie intake even, "said Lancet.


In people with allergies and food intolerance is to be the main enemy of chocolate. People with food allergies because the chocolate usually with frequent symptoms of abdominal pain, sensitive skin, acne, sakilt head, migraines, asthma, persistent cough, difficulty CHAPTER (constipation), and concentration problems should be careful in consuming chocolate. Similarly, behavioral disorders such as Autism and ADHD and learning disorders should chocolate be a major concern to be avoided. It may be in dark chocolate a few people with allergies or intolerance to accept, but other forms of chocolate cause complaints often prolonged. this is because in the processing of chocolate is also accompanied by various substances and other additives to make sense of bitterness. Sometimes it extra substance which causes an allergic reaction or intolerance in people with allergies.